
Jangan Remehkan Protein! Ini Alarm Tubuh Saat Asupannya Kurang
Kamu mungkin tidak menyadarinya, tapi setiap hari tubuhmu bekerja tanpa henti. Jantung terus berdetak, otak berpikir, otot menopang gerakan, kulit memperbarui diri, dan sistem imun selalu siaga menghadapi ancaman. Semua proses luar biasa ini membutuhkan satu zat penting yang sering dilupakan, yaitu protein.
Protein bukan hanya dibutuhkan oleh atlet atau orang yang sedang membentuk otot. Protein itu membantu tubuh memperbaiki jaringan, membentuk enzim dan hormon, menstabilkan metabolisme, mendukung fungsi otak, kekuatan rambut, dan proses penyembuhan. Ia bekerja tanpa henti di balik layar agar tubuh tetap berfungsi dengan optimal.
Tidak seperti lemak yang bisa disimpan, protein harus dipenuhi setiap hari. Bila asupan ini tidak terpenuhi, tubuh akan mulai memberi tanda. Walau tidak bisa berbicara, tubuh cukup pintar menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan dengan baik. Berikut beberapa sinyal yang sering muncul saat kamu kekurangan protein:
- Susah fokus
Kurangnya asupan protein bisa memengaruhi kerja otak dalam berpikir, menyimpan memori, dan menangkap informasi dengan baik. Otak membutuhkan protein untuk mendukung kerja sistem sarafnya.
- Rambut rontok dan kuku rapuh
Rambut terlihat makin menipis, mudah rontok, dan kuku cepat patah atau pecah. Ini terjadi karena tubuh tidak mendapatkan cukup keratin, yaitu protein utama penyusun rambut dan kuku. Tanpa asupan yang cukup, pertumbuhan dan kekuatan jaringan ini akan menurun.
- Otot mengecil dan tubuh mudah lemah
Tubuh terasa lemas dan kehilangan kekuatan, bahkan saat melakukan aktivitas ringan. Kondisi ini bisa terjadi karena tubuh tidak mendapat cukup protein untuk memelihara massa otot. Akibatnya, tubuh mulai mengambil cadangan protein dari jaringan otot, yang membuat otot menyusut dan tenaga jadi cepat habis meskipun kamu tidak banyak bergerak.
- Luka sulit sembuh dan lebih sering sakit
Luka kecil jadi butuh waktu lebih lama untuk sembuh. Ini karena tubuh kekurangan protein yang berperan dalam regenerasi jaringan dan produksi antibodi. Hal ini membuat daya tahan tubuh menurun dan kamu jadi lebih rentan terhadap infeksi.
Jika kamu mulai mengalami tanda-tanda di atas secara terus-menerus, bisa jadi tubuhmu sedang kekurangan protein. Kondisi ini bukan hanya membuat kamu cepat lelah, tetapi juga bisa menurunkan kualitas hidup dalam jangka panjang.
Beberapa kelompok membutuhkan protein lebih banyak dibanding rata-rata orang dewasa. Anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang sakit atau pemulihan, serta lansia yang lebih rentan kehilangan massa otot. Vegetarian dan vegan juga harus lebih teliti dalam menyusun menu hariannya karena sumber protein nabati perlu dikombinasikan untuk mendapatkan kandungan gizi yang lengkap.
Kabar baiknya, mencukupi kebutuhan protein tidak harus mahal atau ribet. Kamu bisa mendapatkannya dari berbagai makanan yang mudah dijumpai.
- Sumber protein hewani
Telur, ayam, ikan, daging tanpa lemak, susu, yogurt, dan keju
- Sumber protein nabati
Tahu, tempe, edamame, kacang-kacangan, biji bunga matahari, biji chia, dan quinoa
Kombinasi bahan makanan ini bisa memberikan protein yang cukup jika dikonsumsi secara rutin. Umumnya, orang dewasa membutuhkan sekitar satu gram protein untuk setiap kilogram berat badan setiap hari.
Memenuhi kebutuhan protein bukan sekadar bagian dari pola makan. Ini adalah bentuk kepedulian terhadap tubuhmu sendiri. Tubuh yang bertenaga, pikiran yang jernih, dan daya tahan yang kuat semuanya berawal dari asupan yang cukup dan seimbang. Jangan tunggu tubuh memberi sinyal yang lebih keras. Kenali tanda-tandanya sejak awal dan rawat tubuhmu dengan perhatian yang konsisten. Pastikan tubuhmu mendapatkan cukup protein setiap hari agar kamu bisa tetap kuat, semangat, dan hari-harimu selalu berenergi!