Rumahmu Penuh dan Berantakan? Bisa Jadi Ini Tanda Hoarding Disorder!

Rumah yang penuh sesak dengan tumpukan barang sering dianggap sebagai kebiasaan wajar atau sekadar gaya hidup yang sayang membuang barang lama. Namun jika kondisi ini sudah membuat ruangan kehilangan fungsinya, sulit dibersihkan, dan menimbulkan stres bagi penghuninya, bisa jadi perilaku tersebut bukan lagi sekadar berantakan biasa. Banyak orang tidak menyadari bahwa kesulitan melepas barang bisa menjadi bagian dari kondisi psikologis yang disebut Hoarding Disorder. Kondisi ini membuat seseorang terus mengumpulkan barang, bahkan yang tidak lagi dibutuhkan, hingga hidup terasa terjebak dalam kekacauan yang sulit dikendalikan. Untuk membantumu mengenali gejalanya lebih awal, berikut ini beberapa tanda yang perlu diperhatikan.

1. Menyimpan barang yang tidak lagi dibutuhkan

Hoarding Disorder sering dimulai dari kebiasaan sederhana yang lama-kelamaan semakin sulit dihentikan. Orang dengan kondisi ini cenderung menyimpan barang yang sudah rusak, tidak terpakai, atau tidak memiliki fungsi jelas. Mereka merasa barang tersebut masih mungkin berguna suatu hari nanti atau memiliki nilai emosional sehingga sulit dilepas. Pola pikir ini membuat tumpukan barang terus bertambah tanpa kontrol.

2. Sangat sulit membuang barang

Kesulitan membuang barang bukan soal malas atau tidak sempat. Orang dengan Hoarding Disorder benar-benar merasakan kecemasan ketika harus melepas benda tertentu, bahkan yang sangat sepele. Ada rasa takut salah keputusan, takut menyesal, atau merasa kehilangan. Proses membuang satu barang saja bisa memakan waktu lama dan membuat stres, sehingga mereka memilih menyimpannya.

3. Ruangan mulai kehilangan fungsinya

Seiring waktu, barang yang menumpuk dapat memenuhi meja, lantai, sofa, dan sudut rumah hingga ruang tidak lagi bisa digunakan seperti seharusnya. Dapur sulit dipakai memasak, kamar tidur terasa sempit, dan ruang keluarga tidak nyaman untuk beraktivitas. Tumpukan barang membuat rumah sulit dibersihkan dan dapat mengganggu kenyamanan seluruh penghuni.

4. Aktivitas harian menjadi terganggu

Saat rumah semakin penuh, aktivitas sederhana pun menjadi tantangan. Mencari barang bisa memakan waktu sangat lama karena tertutup oleh tumpukan lain. Membersihkan rumah menjadi pekerjaan berat yang jarang dilakukan. Tidak jarang kondisi ini meningkatkan risiko tergelincir atau cedera akibat barang yang berserakan.

5. Memicu stres atau konflik dengan orang terdekat

Keluarga atau teman sering merasa kewalahan dengan kondisi rumah yang tidak sehat. Hal ini dapat menimbulkan pertengkaran, rasa malu, atau frustrasi. Orang dengan Hoarding Disorder juga bisa merasa tertekan ketika ada orang lain mencoba membereskan rumah tanpa persetujuan mereka, sehingga konflik semakin mudah muncul.

6. Mengalami rasa malu tetapi tetap tidak mampu mengubah situasi

Banyak penderita sebenarnya merasa malu atau tidak nyaman dengan keadaan rumah mereka. Mereka tahu kondisinya mengganggu, tetapi tetap tidak mampu membuang barang atau memperbaiki situasi. Rasa malu yang berkepanjangan ini dapat membuat mereka semakin menarik diri dari lingkungan sosial.

Rumah yang nyaman dan tertata tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik, tetapi juga berdampak besar pada kesehatan mental. Ketika ruangan dipenuhi tumpukan barang yang mengganggu aktivitas sehari-hari, kualitas hidup akan menurun dan suasana hati menjadi lebih mudah stres. Mengenali tanda-tandanya sejak awal membantu seseorang menyadari bahwa kondisi ini membutuhkan perhatian khusus, bukan sekadar perubahan kebiasaan sederhana.

Jika kamu atau orang terdekat mulai menunjukkan ciri-ciri di atas, mencari bantuan profesional bisa menjadi langkah penting untuk memulai pemulihan. Pendampingan dari psikolog dapat membantu mengelola kecemasan dan mempelajari cara melepas barang secara perlahan. Perubahan tidak harus besar sekaligus. Dengan langkah kecil yang konsisten, rumah bisa kembali terasa lapang, bersih, dan nyaman, sehingga hidup pun menjadi lebih tenang dan seimbang.

Keywords: Hoarding disorder, Ciri ciri hoarding disorder, Tanda hoarding disorder, Apa itu hoarding disorder, Perilaku menimbun barang, Gejala hoarding disorder, Sulit membuang barang, Gangguan menimbun barang, Pengertian hoarding disorder, Menimbun barang berlebihan, Masalah kesehatan mental 

Scroll to Top
Share via
Copy link