Digital Marketing

Makin Andal, Periksa.id Kini Sudah Bridging dengan RS Online!

Selama pandemi berlangsung, pemerintah melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan layanan kesehatan publik. Salah satunya adalah dengan meluncurkan RS Online bagi faskes yang ada di seluruh Indonesia. RS Online atau Rumah Sakit Online adalah bagian dari pelaporan SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit). Hal ini sesuai dengan peraturan Kementerian Kesehatan RI bahwa semua rumah sakit harus memenuhi kebutuhan review kelas rumah sakit. Ada beberapa informasi yang terdapat dalam sistem RS Online antara lain ketersediaan tempat tidur, APD, SDM kesehatan yang dapat menanggulangi dan menangani kasus Covid-19, ketersediaan oksigen, alat kesehatan, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan RS Online, setiap rumah sakit wajib melaporkan ketersediaan tempat tidur sebelum pukul 23.00 WIB. Data inilah yang nantinya akan dapat diakses masyarakat melalui Siranap. Apa Tujuan Pembuatan RS Online? RS Online dibuat berdasarkan peraturan Kemenkes RI Nomor 56 Tahun 2014 mengenai Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit (untuk rumah sakit umum) dan Nomor 340 tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit (untuk khusus). Sebagai langkah pemerintah mendukung digitalisasi industri dan layanan kesehatan di Indonesia, RS Online hadir untuk memenuhi kebutuhan review kelas rumah sakit. Ini tidak hanya akan memudahkan faskes terkait, tetapi juga memudahkan pasien atau calon pasien yang ingin melakukan kunjungan. Periksa.id Bridging dengan RS Online, Mudahkan Faskes untuk Mengelola Data Bagi faskes, pengelolaan data digital untuk berbagai kebutuhan sekaligus mungkin akan menyulitkan. Untuk mengatasi hal ini, Periksa.id hadir dengan berbagai solusi. Salah satunya adalah dengan melakukan bridging dengan sistem RS Online. Lewat bridging ini, faskes akan lebih mudah melakukan pengelolaan data, informasi, dan sumber daya lewat SIM (Sistem Informasi Manajemen) rumah sakit sekaligus mengelola data RS Online karena semuanya tersedia dalam satu sistem. Di mana lagi Anda bisa menemukan beragam kemudahan dalam satu platform? Cek di sini dan konsultasikan kebutuhan Anda pada kami!

Makin Andal, Periksa.id Kini Sudah Bridging dengan RS Online! Read More »

Kembangkan Pelayanan Faskes Anda dengan WhatsApp Business API

WhatsApp merupakan aplikasi perpesanan yang populer digunakan, baik untuk perangkat mobile maupun PC. Pada 2022, WhatsApp menjadi aplikasi perpesanan seluler global paling populer di dunia dengan sekitar 2 miliar pengguna aktif bulanan. Tak heran jika banyak pebisnis di berbagai sektor mulai memanfaatkan WhatsApp Business untuk membantu komunikasi dalam bisnis mereka, tidak terkecuali sektor industri kesehatan. Gagasan untuk menggunakan WhatsApp Business untuk layanan kesehatan telah muncul selama beberapa tahun terakhir, terutama karena pandemi. Namun, tidak ada cara yang lebih baik untuk memuaskan pasien selain menggabungkan layanan kesehatan yang canggih dengan aplikasi perpesanan yang mumpuni seperti WhatsApp Business. Apa Saja Contoh Penggunaan Aplikasi WhatsApp Business untuk Faskes? Faskes bisa memanfaatkan WhatsApp Business untuk berbagai kebutuhan seperti: Integrasikan WhatsApp Business Anda dengan Periksa.id Keberadaan WhatsApp Business memang sudah terbukti memberikan banyak kemudahan bagi faskes dan tenaga kesehatan. Namun, agar data yang diperoleh dari WhatsApp bisa dikelola dengan baik, Anda membutuhkan dukungan SIM (Sistem Informasi Manajemen) yang baik. PT Periksa Solusi Indonesia melalui Periksa.id ingin membantu faskes yang ada di seluruh Indonesia untuk dapat memadukan SIM yang terintegrasi dengan berbagai aplikasi lain yang digunakan oleh faskes Anda termasuk WhatsApp Business. Selain itu, faskes Anda juga bisa terintegrasi dengan LIS (Laboratorium Information System), BPJS, dan antrian online, hingga laporan keuangan. Ini tentu akan membuat kegiatan operasional faskes Anda jadi lebih efisien. Sudah dipercaya oleh lebih dari 250 faskes yang tersebar di 13 provinsi, Periksa.id siap menjadi mitra bagi para pengelola faskes untuk meningkatkan layanan sekaligus keuntungan. Cek informasi lengkap mengenai fitur-fitur yang kami sediakan di sini.

Kembangkan Pelayanan Faskes Anda dengan WhatsApp Business API Read More »

Klinik Juga Harus Go Digital, Ini Keuntungannya!

Dengan menerapkan konsep go digital dalam pelayanannya, klinik dapat merasakan sejumlah keuntungan. Berikut adalah beberapa di antaranya. 1.    Mempercepat Proses Administrasi Proses administrasi yang dilakukan secara manual kerap menambah beban kerja dan menghabiskan banyak waktu. Dampaknya, pelayanan yang diberikan pun menjadi kurang maksimal. Kendala ini bisa teratasi dengan digitalisasi. Seluruh data serta kebutuhan administrasi lain akan diintegrasikan ke dalam sistem dan dijalankan secara otomatis. Tak hanya menghemat waktu dan biaya, cara ini akan membuat proses administrasi berjalan lebih cepat dibandingkan sistem konvensional. 2.    Memudahkan Komunikasi Pasien dan Penyedia Layanan Kesehatan Digitalisasi klinik juga akan memudahkan pasien dan penyedia layanan kesehatan dalam menjalin komunikasi satu sama lain. Di dalam sistem digital, pasien dapat menyimpan riwayat pengobatan mereka untuk dilihat kapan saja saat dibutuhkan. Begitu pula dengan dokter dan tenaga kesehatan. Layanan digital yang digunakan memungkinkan dokter untuk mengakses riwayat kesehatan pasien jika memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. 3.    Memudahkan Koordinasi Internal Tak hanya menguntungkan pasien sebagai pihak eksternal, digitalisasi klinik juga menghadirkan manfaat yang dapat dirasakan oleh sesama staf fasilitas kesehatan. Integrasi sistem yang serba digital akan memudahkan komunikasi dan koordinasi di antara staf klinik. Sebagai contoh, dokter dapat menerima hasil laboratorium yang diinput oleh petugas lab. Bagian farmasi pun bisa lebih cepat mendapatkan informasi resep yang diperlukan pasien. Salah satu cara menerapkan digitalisasi klinik adalah menghadirkan aplikasi mobile yang bisa diunduh dan diakses lebih cepat oleh pasien maupun tenaga kesehatan. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mendaftar antrian, melihat jadwal periksa, maupun berkonsultasi dengan dokter secara online. Segera wujudkan klinik go digital dengan berkolaborasi bersama Periksa.id sekarang! Pelayanan klinik dan fasilitas kesehatan akan lebih efisien dan efektif melalui berbagai fitur Periksa.id yang berbasis cloud dan terintegrasi dengan aplikasi penunjang lainnya..

Klinik Juga Harus Go Digital, Ini Keuntungannya! Read More »

Pentingnya RME untuk Efisiensi Layanan Kesehatan

Berdasarkan survei dari Physician Foundation, sebanyak 80% dokter di semua spesialisasi melaporkan bahwa mereka bekerja melebihi kapasitas yang seharusnya. Sebanyak 78% dokter lainnya merasa burnout dengan semua tugas yang mereka tanggung. Survei lain juga menemukan bahwa sebanyak 65% dokter merasa bahwa pekerjaan mereka saat ini meningkat sangat banyak dibandingkan saat awal karier mereka. Para peneliti juga menemukan bahwa selain bekerja lebih banyak, waktu yang mereka habiskan dengan pasien justru lebih sedikit. Ini disebabkan meningkatnya jumlah dokumen yang harus mereka kelola. Di sinilah RME (Rekam Medis Elektronik) hadir sebagai langkah efisiensi. Bagaimana RME (Rekam Medis Elektronik) Mengefisienkan Proses Kerja di Faskes? Bagi sebagian besar faskes dan tenaga yang bekerja di dalamnya, beralih dari sistem rekam medis konvensional ke digital mungkin terdengar menyulitkan. Inilah yang kerap menjadi alasan kenapa banyak faskes masih memilih cara lama untuk mendokumentasikan data pasien. Sebenarnya, bagaimana langkah yang bisa dilakukan dengan RME agar proses efisiensi yang diharapkan bisa dicapai oleh faskes yang menerapkannya? Salah satu modul RME yang bisa diimplementasikan dengan mudah di faskes Anda adalah Periksa.id. yang dikembangkan oleh  PT. Periksa Solusi Indonesia, siap menjadi all-in-one healthcare solution untuk efisiensi kerja di faskes Anda.

Pentingnya RME untuk Efisiensi Layanan Kesehatan Read More »

Bagaimana RME Membantu Pasien untuk Tetap Update dengan Riwayat Kesehatannya?

Seperti hal-nya data rekam medis konvensional, rekam medis elektronik juga berisi data lengkap mengenai pasien. Di dalamnya mencakup informasi mengenai identitas pasien, tindakan pemeriksaan, pengobatan dan layanan lain yang diterima oleh pasien dari dokter atau faskes. Tidak hanya bagi faskes atau dokter, data RME juga penting dan berhak diketahui oleh pasien. Hak Pasien terhadap Data Rekam Medis Menurut Undang-undang No. 29 Tahun 2004 mengenai Praktik Kedokteran disebutkan bahwa semua dokter dan dokter gigi wajib membuat rekam medis untuk setiap pasien saat penyelenggaraan praktik kedokteran. Data rekam medis termasuk yang berupa RME harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi dan pimpinan dari faskes tempat pasien tersebut melakukan perawatan. Meski data rekam medis merupakan milik dokter atau dokter gigi yang merawat, tapi isi dari rekam medis adalah hak pasien dan keluarga pasien. Hal ini sesuai dengan Pasal 52, Undang-undang Praktik Kedokteran. Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa pasien memiliki beberapa hak atas rekam medis mereka yakni: Berdasarkan Pasal 12 ayat (4) Permenkes 269/2008 disebutkan bahwa ringkasan rekam medis bisa diberikan dalam bentuk catatan atau salinan kepada pasien atau beberapa orang yang berhak antara lain: Untuk Apa Data RME bagi Pasien? Lewat akses terhadap RME, pasien bisa mendapatkan update terkini mengenai kondisi kesehatannya. Karena data yang lebih mudah ditemukan, proses komunikasi antara faskes atau dokter dengan pasien menjadi lebih efektif dan efisien. Adanya RME juga akan memudahkan pasien untuk melakukan konsultasi medis jarak jauh sehingga jangkauan layanan faskes menjadi lebih luas. Untuk bisa mewujudkan berbagai kenyamanan ini, Anda bisa menggunakan modul RME (Rekam Medis Elektronik) dari Periksa.id. Hubungi kami sekarang juga untuk mendapatkannya!

Bagaimana RME Membantu Pasien untuk Tetap Update dengan Riwayat Kesehatannya? Read More »

Kenapa Semua Faskes Wajib Menggunakan Rekam Medis Elektronik?

Perluasan implementasi RME (Rekam Medis Elektronik) bukan hanya menjadi tujuan dari penyedia layanan. Pemerintah juga secara aktif terus mendorong fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia untuk menerapkan sistem rekam medis elektronik ini. Kemudahan, efisiensi serta akurasi tinggi yang dimiliki RME adalah kunci peningkatan pelayanan kesehatan di negara ini. Lewat Permenkes No. 21 Tahun 2020 mengenai Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 tentang rekam medis disampaikan bahwa: Lewat Permenkes, pemerintah berharap agar faskes yang menerapkan RME bisa terintegrasi 100% sehingga layanan kepada pasien semakin optimal. Mengapa Faskes Wajib Mengimplementasikan Rekam Medis Elektronik? Pandemi yang melanda beberapa tahun ke belakang memberikan guncangan yang cukup keras bagi industri kesehatan kita. Banyak rumah sakit dan klinik yang kewalahan dan tidak sedikit pasien yang gagal mendapatkan penanganan yang seharusnya. Sistem RME diharapkan akan memberikan jalan baru bagi peningkatan kualitas layanan faskes.  Mengapa implementasi RME perlu dilakukan oleh faskes di seluruh Indonesia ? Memberikan Pandangan yang Komprehensif Terkait Pasien Penyedia layanan kesehatan harus berusaha untuk memiliki catatan dinamis yang berpusat pada pasien. Dengan begitu pelacakan berkelanjutan perawatan selama masa hidup orang tersebut baik dalam kondisi sakit atau sehat bisa diketahui. Memiliki catatan tunggal yang berkelanjutan agar memberikan pandangan holistik kesehatan secara keseluruhan untuk diagnosis yang lebih baik dan perawatan seumur hidup. Koordinasi yang Lebih Baik Antar Penyedia Layanan Kesehatan Dengan catatan digital dokter akan lebih mudah mengoordinasikan dan melacak perawatan pasien di seluruh tempat praktik dan fasilitas kesehatan. Periksa.id misalnya, menawarkan layanan satu atap untuk berbagai kebutuhan rekam medis termasuk integrasi dengan berbagai aplikasi pendukung lain seperti LIS (Laboratory Information System), BPJS dan Antrean Online. Ingin mengimplementasikan RME dalam faskes Anda dan meningkatkan pelayanan? Hubungi Periksa.id sekarang juga!

Kenapa Semua Faskes Wajib Menggunakan Rekam Medis Elektronik? Read More »

Kelebihan Penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME)

Rekam Medis Elektronik (RME) atau yang dikenal secara sederhana sebagai catatan/rekam medis elektronik memainkan peran penting dalam dunia kesehatan. Kehadiran teknologi ini mengubah bagaimana praktisi kesehatan dan faskes dalam menyimpan catatan medis, memberikan perawatan kepada pasien dan mengelola keuangan. Beralih dari rekam medis konvensional ke teknologi digital seperti RME mungkin terdengar menakutkan. Tapi, RME secara umum memberikan banyak keuntungan, tidak hanya bagi pasien tapi juga bagi faskes yang menggunakannya. Apa saja kelebihan RME? Simak penjelasannya berikut ini! Kelebihan Rekam Medis Elektronik (RME) bagi Pasien Kelebihan Rekam Medis Elektronik (RME) bagi Faskes Ingin mengimplementasikan RME di faskes Anda? PT. Periksa Solusi Indonesia melalui Periksa.id siap membantu faskes Anda bertransformasi lewat rekam medis digital sehingga pelayanan menjadi lebih optimal dan keuntungan pun maksimal.

Kelebihan Penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) Read More »

Mengenal Lebih Jauh tentang Rekam Medis Eletronik (RME)

Secara sederhana, RME atau Rekam Medis Elektronik sebenarnya adalah rekam medis. RME adalah versi digital dari semua informasi yang biasanya Anda temukan dalam lembaran rekam medis. Informasi-informasi tersebut antara lain adalah riwayat medis, diagnosis, obat-obatan yang digunakan, riwayat alergi, hasil lab, catatan dokter dan lain sebagainya. Apa yang Dimaksud dengan Rekam Medis Eletronik (RME)? EMR merupakan rekam medis online dari data medis dan klinis standar yang dimiliki oleh penyedia layanan kesehatan. Sebagian besar data-data yang ada di dalamnya digunakan untuk memudahkan proses diagnosis dan perawatan pasien. Diagnosis yang komprehensif dan akurat mengenai riwayat medis pasien yang terdapat dalam Electronic Medical Record membantu penyedia layanan memperoleh informasi terkait tes, diagnosis dan perawatan yang pernah diterima pasien. Dengan begitu, proses perawatan di seluruh klinik yang terhubung dengan EMR tersebut akan jadi lebih mudah. Sejak Kapan Rekam Medis Eletronik (RME) Mulai Digunakan? Rekam medis memiliki sejarah yang sangat panjang, tepatnya telah mengalami evolusi selama 4.000 tahun. Bentuknya pun terus berubah sejak pertama kali digunakan hingga saat ini. Rekam medis tertua ditemukan pada masa Hippocrates, tepatnya abad ke-5 sebelum Masehi. Sementara rekam medis formal mulai diajarkan di rumah sakit-rumah sakit di Eropa sejak abad ke-19. Rekam medis modern dikembangkan pada abad ke-20. Data yang dimuat dalam rekam medis mencakup data klinis diatur dalam format standar dan disimpan jika dibutuhkan kembali sewaktu-waktu. Sayangnya, cara seperti ini memiliki sejumlah kendala. Kurangnya standarisasi oleh semua dokter dan fasilitas kesehatan, rekam medis konvensional juga sulit dicari dan berisiko hilang. Rekam Medis Eletronik (RME) sendiri pertama kali dikembangkan tahun 1972 oleh Institut Regenstrief di Amerika Serikat dan disambut sebagai kemajuan besar dalam industri kesehatan dunia. Penggunaan semakin meluas ketika Barack Obama melalui American Recovery and Reinvestment Act 2009 memberikan insentif pada pusat kesehatan yang menggunakan EMR. Saat ini berbagai jenis Rekam Medis Eletronik (RME) dikembangkan di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, PT. Periksa Solusi Indonesia menghadirkan Periksa.id sebagai all-in-one healthcare platform. Menyediakan Sistem Informasi Manajemen berbasis cloud untuk faskes, transformasikan rekam medis faskes  Anda dengan RME yang lebih canggih dan terintegrasi.

Mengenal Lebih Jauh tentang Rekam Medis Eletronik (RME) Read More »

Cek Berbagai Macam Data Pasien dalam Satu Dashboard Executive

Informasi manajemen pasien adalah salah satu sistem utama yang dibutuhkan untuk melengkapi pendataan di setiap fasilitas kesehatan. Kini, proses pendataan tersebut kian mudah dengan adanya dashboard executive, yang menghadirkan data-data pasien secara real-time, mulai dari data antrian, kedatangan, data diri hingga demografi. Bagaimana cara kerjanya? 1.    Dashboard Antrian Pasien antrian menjadi aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari proses pendataan pasien. Tak jarang, fasilitas kesehatan harus menghadapi puluhan bahkan ratusan nomor antrian pasien setiap harinya. Tanpa manajemen yang tepat, hal ini tentu akan menimbulkan kendala sehingga menghambat tahapan medis selanjutnya. Di sinilah dashboard executivediperlukan. Dengan adanya fitur pendataan antrian pasien, aktivitas dan proses antrian akan dimonitor secara langsung atau real-time. Fitur ini tak hanya memudahkan operator, tetapi juga meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pasien.  2.    Dashboard Kedatangan Pasien Kedatangan pasien baru maupun lama juga menjadi hal yang perlu dicatat dalam sistem manajemen informasi fasilitas kesehatan. Alur dan prosedur kedatangan pasien digunakan untuk menentukan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan selanjutnya. Kedatangan pasien merupakan langkah awal identifikasi yang terbilang penting. Data kedatangan yang tercatat pun harus selalu diperbarui setiap waktu sesuai prosesnya. Oleh karena itu, diperlukan dashboard executiveyang mampu memonitor segala aktivitas dan proses kedatangan pasien, baik pasien baru maupun lama. 3.    Dashboard Pasien Selain data antrian dan kedatangan, pencatatan data pasien pun tak boleh dilewatkan. Data tersebut biasanya meliputi identitas, demografi, serta detail kesehatan lain yang didapatkan dari rekam medis. Data ini tak hanya diperlukan untuk kepentingan administrasi, tetapi juga untuk menentukan tindakan medis paling tepat yang dibutuhkan. Dashboard Pasien dalam sistem manajemen fasilitas kesehatan akan membantu memudahkan seluruh proses pendataan pasien, dari pencatatan identitas hingga rekam medisnya. Seluruh data yang tercatat juga akan diolah secara real-time dan diperbarui secara otomatis jika terdapat perubahan. Sebagai sistem informasi manajemen kesehatan yang mengintegrasikan berbagai aplikasi, Periksa.id menyediakan dashboard executiveyang memuat sejumlah data tersebut. Proses rekap dan monitor data fasilitas kesehatan pun dapat dilakukan dengan terstruktur secara lebih cepat dan tepat. Jadikan seluruh proses pendataan fasilitas kesehatan dengan lebih mudah bersama Periksa.id!

Cek Berbagai Macam Data Pasien dalam Satu Dashboard Executive Read More »

Penting! Ini Jadwal Piket Organ Tubuh Manusia

Tahukah kamu? Bukan hanya rumah sakit atau faskes saja yang punya jadwal dokter piket! Namun, manusia juga punya jadwal piket organ tubuh atau dikenal dengan jam biologis tubuh. Simak informasinya dalam ulasan berikut. Jadwal Piket Organ Tubuh Manusia Berikut adalah jadwal kerja organ dan istirahat organ tubuh kamu: Lambung: 07:00- 09:00 Pada jam 07:00- 09:00, organ lambung dalam kondisi kuat. Oleh karena itu, dianjurkan sarapan pagi pada jam ini untuk proses pembentukan energi tubuh. Limpa: 09:00- 11:00 Pada jam 09:00- 11:00, limpa mengirim cairan nutrisi yang digunakan untuk energi tubuh. Jadi, kamu akan merasa berenergi. Namun, jika merasa mengantuk di jam ini, berarti fungsi limpa kamu lemah. Jantung: 11:00-13:00 Pada jam 11:00- 13:00, organ jantung dalam kondisi yang kuat. Oleh karena itu, disarankan untuk rehat sejenak dan menghindari kegiatan fisik yang terlalu berat, terutama bagi yang memiliki keluhan di bagian pembuluh darah. Usus kecil: 13:00- 15:00 Pada jam 13:00- 15:00 merupakan waktu efektif bagi usus kecil untuk mengalirkan cairan ke dalam tubuh. Jika merasakan gangguan pencernaan pada jam tersebut, bisa jadi ada yang salah dengan usus kecil kamu. Gangguan ini bisa dipicu oleh pola makan yang tidak seimbang dan kurang sehat. Ginjal 17:00-19:00 Jika kamu merasa ingin buang air kecil terus di jam 17:00- 19:00, ini hal yang wajar karena organ ginjal sedang bekerja. Selain itu, ginjal berhubungan langsung dengan sumsum tulang belakang dan otak. Jadi, saat ginjal bekerja adalah waktu yang efektif untuk belajar. Hati: 23:00- 03:00 Jam 23:00- 03:00 merupakan waktu bagi organ hati untuk bekerja membuang racun atau limbah hasil metabolisme tubuh. Agar proses pembuangan ini optimal, pada jam tersebut sebaiknya kamu sudah tidur. Paru-paru: 03:00- 05:00 Pada jam 03:00- 05:00 merupakan waktu bagi organ paru-paru untuk membuang limbah dan racun. Jika mengalami batuk-batuk, bersin, dan berkeringat pada jam tersebut, hal ini menandakan adanya gangguan fungsi organ paru-paru kamu. Usus besar: 05:00- 07:00 Usus besar bekerja keras pada jam 05:00- 07:00. Oleh karena itu, disarankan untuk rutin buang air besar (BAB) pada jam tersebut. Dari jadwal piket masing-masing organ tubuh di atas, dapat dilihat bahwa jam biologis tubuh ini berpengaruh pada kesehatan tubuh. Jadi, jika kamu merasa kurang fit, bisa jadi karena ada gangguan pada jam biologis tubuh. Segera hubungi dokter saat kamu merasakan gangguan kesehatan. Temukan jadwal dokter terdekat di faskes yang telah berkolaborasi dengan periksa.id. Nikmati kemudahan layanan faskes yang sudah didigitalisasi bersama periksa.id.

Penting! Ini Jadwal Piket Organ Tubuh Manusia Read More »

Scroll to Top