Sudah diet ketat, tapi berat badan justru naik? Bisa jadi ada yang salah dengan cara diet kamu. Simak 6 penyebab gagal diet berikut, agar program diet kamu berhasil:
Salah memilih olahraga
Olahraga memang bisa membakar kalori dan mendukung program diet. Namun, program diet bisa gagal apabila kamu salah memilih jenis olahraga. Bahkan, olahraga yang salah ini juga bisa menyebabkan berat badan naik.
Salah satu jenis olahraga yang cocok untuk program diet adalah olahraga kardio high intensity interval training (HIIT) dengan durasi singkat, yang diselingi beberapa detik istirahat.
Makan terlalu sedikit
Asupan makan yang sedikit akan mengurangi pembakaran kalori. Dibanding makan terlalu sedikit, lebih baik makan dengan porsi normal, tetapi memiliki kandungan gizi seimbang.
Mengonsumsi camilan tinggi gula
Camilan khusus untuk diet, umumnya diklaim rendah kalori. Namun, kenyataannya makanan ini mengandung karbohidrat olahan (gula) tinggi yang membuat kadar gula darah naik dan turun dengan cepat. Kondisi ini justru membuat kamu cepat lapar.
Tidak mengonsumsi karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Kekurangan karbohidrat justru membuat tubuh terasa lemas. Tidak mengkonsumsi karbohidrat sama sekali dapat membuat metabolisme melambat dan tubuh menghemat energi. Akibatnya, berat badan susah turun.
Melewatkan sarapan
Sarapan sehat akan membuat tubuh kamu berenergi hingga waktu makan siang tiba. Dengan demikian, kamu tidak berlebihan ketika makan siang dan bisa mengatur pola hidup yang lebih sehat.
Kurang tidur
Saat kamu tidur, tubuh akan melakukan pembakaran energi dengan bantuan hormon melatonin. Jika waktu tidur kurang, melatonin tidak dapat berfungsi dengan baik dan membuat metabolisme menurun. Akibat hal ini, pembakaran kalori menurun, sehingga kamu kesulitan menurunkan berat badan.
Keberhasilan diet sehat, bisa dimulai dengan mengubah pola makan yang lebih sehat. Dilansir dari Kemenkes RI, kamu bisa menjalankan pola makan model “Piring T” untuk menurunkan berat badan. Pada pola makan ini, jumlah konsumsi sayuran lebih besar dibandingkan karbohidrat, protein, dan lemak.
Jumlah konsumsi sayuran yang dianjurkan adalah 5-6 porsi sehari, dengan tambahan konsumsi buah 3 porsi sehari. Sebaiknya, jumlah sayur 2 kali lipat dari karbohidrat (nasi, mie, kentang,roti, dan lain-lain).
Meski melakukan diet, kamu tetap boleh mengonsumsi makanan yang disukai. Namun, tetap perhatikan jenis, jumlah, dan jadwal makan agar program diet kamu sukses. Konsultasikan dengan ahli gizi di faskes, agar kamu mendapatkan saran makanan diet yang tepat.
Untuk Faskes yang menangani berbagai macam pasien dengan kebutuhan diet khusus yang berbeda – beda sekarang jadi lebih mudah mengatur diet pasien melalui modul gizi dari periksa.id. Faskes dapat mempersiapkan menu makanan diet sehat dengan nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Yuk, gunakan Periksa.id sekarang[1] [2] !