Pro dan Kontra Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, dengan jumlah kasus yang terus meningkat setiap tahunnya.

Salah satu upaya untuk mengendalikan DBD adalah dengan menyebarkan nyamuk Aedes aegypti yang telah diinfeksi bakteri Wolbachia. Dikutip dari laman CNN Indonesia, wolbachia adalah bakteri alami yang sering ditemukan pada serangga, terdapat pada lebih dari 60% serangga, termasuk capung, kupu-kupu, dan ngengat. Bakteri wolbachia ini dapat menyebabkan nyamuk Aedes aegypti menjadi tidak mampu menularkan virus dengue.

Di Indonesia, uji coba penyebaran nyamuk Wolbachia telah dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022. Selanjutnya, di tahun 2023, penyebaran nyamuk Wolbachia akan dilakukan di lima kota, yaitu Bontang, Kupang, Jakarta Barat, Bandung, dan Semarang.

Meskipun demikian, penyebaran nyamuk Wolbachia juga menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Berikut adalah beberapa argumen yang mendukung dan menentang penyebaran nyamuk Wolbachia:

Pro Penyebaran Nyamuk Wolbachia

Berdasarkan informasi dari Kemenkes RI, berikut adalah fakta-faktanya:

  1. Terbukti efektif di 9 negara, yaitu Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Mexico, Kiribati, New Caledonia, dan Sri Lanka.
  2. Penelitian di Yogyakarta menunjukkan bahwa penyebaran nyamuk wolbachia mampu menurunkan kasus DBD sebesar 77,1% dan penurunan rawat inap sebesar 86,2%.
  3. Inovasi teknologi nyamuk wolbachia bukan rekayasa genetik karena tidak melibatkan modifikasi genetik nyamuk ataupun wolbachia.

Kontra Penyebaran Nyamuk Wolbachia
  1. Ada beberapa masyarakat yang menolak karena khawatir penyebaran nyamuk wolbachia dapat berdampak ke lingkungan dan membahayakan kesehatan.
  2. Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam tahap uji coba dan penerapan teknologi nyamuk wolbachia.
  3. Adanya kekhawatiran potensi pandemi baru.

Pemerintah Indonesia telah melakukan uji coba penyebaran nyamuk Wolbachia di beberapa wilayah. Uji coba ini masih berlangsung dan hasilnya akan menjadi pertimbangan pemerintah untuk memutuskan apakah akan menerapkan metode ini secara luas atau tidak.

Penyebaran nyamuk Wolbachia merupakan metode yang menjanjikan untuk mengendalikan penyebaran DBD. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa metode ini aman dan efektif dalam jangka panjang. Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang metode ini agar masyarakat dapat memahami manfaat dan risikonya.

Untuk info-info menarik lain seputar kesehatan, ikuti media sosial periksa.id yuk!

Instagram: periksa.id

Facebook: periksa.id

LinkedIn: periksa.id

Youtube: Cerita Periksa

Scroll to Top