Pro dan Kontra Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius di…
image

Tambah Keseruan Bekerjamu dengan Periksa Koinku

Sebagai tenaga kesehatan, kamu tentu sudah terbiasa bekerja keras dan berdedikasi tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien. Tak hanya itu, kamu juga harus mengikuti berbagai tantangan dan perkembangan terbaru…
image

WHO Tetapkan Kesepian Jadi Ancaman Kesehatan Global

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan penegasannya terhadap dampak serius kesepian terhadap kesehatan global. Kesepian, yang sering dianggap sebagai masalah psikologis atau sosial semata, kini diakui sebagai ancaman kesehatan yang…
image

Stop Buang-buang Waktu Hanya Untuk Mencari Data Pasien!

Setiap harinya, banyak tenaga medis di berbagai fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, atau puskesmas, yang menghabiskan banyak waktu untuk mencari data pasien. Masalah ini tidak hanya menghambat efisiensi kerja,…
image

Yakin Pelayanan Kesehatan di Faskesmu Sudah Optimal?

Pada era digital seperti saat ini, pelayanan kesehatan yang optimal menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Sayangnya, masih banyak Faskes di Indonesia yang masih menggunakan sistem manual dalam mengelola…
image

Produktivitas Staf Rekam Medis Menurun Ketika Menulis Manual

Rekam medis adalah dokumen yang berisi catatan dan informasi tentang perawatan pasien, mulai dari riwayat kesehatan, diagnosis, pengobatan, hingga hasil pemeriksaan. Dokumentasi rekam medis yang akurat dan lengkap sangat penting…
image

Klinik Juga Harus Go Digital, Ini Keuntungannya!

  • May 21, 2024
  • digitalmarketing
Dengan menerapkan konsep go digital dalam pelayanannya, klinik dapat merasakan sejumlah keuntungan. Berikut adalah beberapa di antaranya. 1.    Mempercepat Proses Administrasi Proses administrasi yang dilakukan secara manual kerap menambah beban kerja dan menghabiskan banyak waktu. Dampaknya, pelayanan yang diberikan pun menjadi kurang maksimal. Kendala ini bisa teratasi dengan digitalisasi. Seluruh data serta kebutuhan administrasi lain akan diintegrasikan ke dalam sistem dan dijalankan secara otomatis. Tak hanya menghemat waktu dan biaya, cara ini akan membuat proses administrasi berjalan lebih cepat dibandingkan sistem konvensional. 2.    Memudahkan Komunikasi Pasien dan Penyedia Layanan Kesehatan Digitalisasi klinik juga akan memudahkan pasien dan penyedia layanan kesehatan dalam menjalin komunikasi satu sama lain. Di dalam sistem digital, pasien dapat menyimpan riwayat pengobatan mereka untuk dilihat kapan saja saat dibutuhkan. Begitu pula dengan dokter dan tenaga kesehatan. Layanan digital yang digunakan memungkinkan dokter untuk mengakses riwayat kesehatan pasien jika memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. 3.    Memudahkan Koordinasi Internal Tak hanya menguntungkan pasien sebagai pihak eksternal, digitalisasi klinik juga menghadirkan manfaat yang dapat dirasakan oleh sesama staf fasilitas kesehatan. Integrasi sistem yang serba digital akan memudahkan komunikasi dan koordinasi di antara staf klinik. Sebagai contoh, dokter dapat menerima hasil laboratorium yang diinput oleh petugas lab. Bagian farmasi pun bisa lebih cepat mendapatkan informasi resep yang diperlukan pasien. Salah satu cara menerapkan digitalisasi klinik adalah menghadirkan aplikasi mobile yang bisa diunduh dan diakses lebih cepat oleh pasien maupun tenaga kesehatan. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mendaftar antrian, melihat jadwal periksa, maupun berkonsultasi dengan dokter secara online. Segera wujudkan klinik go digital dengan berkolaborasi bersama Periksa.id sekarang! Pelayanan klinik dan fasilitas kesehatan akan lebih efisien dan efektif melalui berbagai fitur Periksa.id yang berbasis cloud dan terintegrasi dengan aplikasi penunjang lainnya..

Pentingnya RME untuk Efisiensi Layanan Kesehatan

  • May 21, 2024
  • digitalmarketing
Berdasarkan survei dari Physician Foundation, sebanyak 80% dokter di semua spesialisasi melaporkan bahwa mereka bekerja melebihi kapasitas yang seharusnya. Sebanyak 78% dokter lainnya merasa burnout dengan semua tugas yang mereka tanggung. Survei lain juga menemukan bahwa sebanyak 65% dokter merasa bahwa pekerjaan mereka saat ini meningkat sangat banyak dibandingkan saat awal karier mereka. Para peneliti juga menemukan bahwa selain bekerja lebih banyak, waktu yang mereka habiskan dengan pasien justru lebih sedikit. Ini disebabkan meningkatnya jumlah dokumen yang harus mereka kelola. Di sinilah RME (Rekam Medis Elektronik) hadir sebagai langkah efisiensi. Bagaimana RME (Rekam Medis Elektronik) Mengefisienkan Proses Kerja di Faskes? Bagi sebagian besar faskes dan tenaga yang bekerja di dalamnya, beralih dari sistem rekam medis konvensional ke digital mungkin terdengar menyulitkan. Inilah yang kerap menjadi alasan kenapa banyak faskes masih memilih cara lama untuk mendokumentasikan data pasien. Sebenarnya, bagaimana langkah yang bisa dilakukan dengan RME agar proses efisiensi yang diharapkan bisa dicapai oleh faskes yang menerapkannya? Salah satu modul RME yang bisa diimplementasikan dengan mudah di faskes Anda adalah Periksa.id. yang dikembangkan oleh  PT. Periksa Solusi Indonesia, siap menjadi all-in-one healthcare solution untuk efisiensi kerja di faskes Anda.

Bagaimana RME Membantu Pasien untuk Tetap Update dengan Riwayat Kesehatannya?

  • May 21, 2024
  • digitalmarketing
Seperti hal-nya data rekam medis konvensional, rekam medis elektronik juga berisi data lengkap mengenai pasien. Di dalamnya mencakup informasi mengenai identitas pasien, tindakan pemeriksaan, pengobatan dan layanan lain yang diterima oleh pasien dari dokter atau faskes. Tidak hanya bagi faskes atau dokter, data RME juga penting dan berhak diketahui oleh pasien. Hak Pasien terhadap Data Rekam Medis Menurut Undang-undang No. 29 Tahun 2004 mengenai Praktik Kedokteran disebutkan bahwa semua dokter dan dokter gigi wajib membuat rekam medis untuk setiap pasien saat penyelenggaraan praktik kedokteran. Data rekam medis termasuk yang berupa RME harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi dan pimpinan dari faskes tempat pasien tersebut melakukan perawatan. Meski data rekam medis merupakan milik dokter atau dokter gigi yang merawat, tapi isi dari rekam medis adalah hak pasien dan keluarga pasien. Hal ini sesuai dengan Pasal 52, Undang-undang Praktik Kedokteran. Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa pasien memiliki beberapa hak atas rekam medis mereka yakni: Berdasarkan Pasal 12 ayat (4) Permenkes 269/2008 disebutkan bahwa ringkasan rekam medis bisa diberikan dalam bentuk catatan atau salinan kepada pasien atau beberapa orang yang berhak antara lain: Untuk Apa Data RME bagi Pasien? Lewat akses terhadap RME, pasien bisa mendapatkan update terkini mengenai kondisi kesehatannya. Karena data yang lebih mudah ditemukan, proses komunikasi antara faskes atau dokter dengan pasien menjadi lebih efektif dan efisien. Adanya RME juga akan memudahkan pasien untuk melakukan konsultasi medis jarak jauh sehingga jangkauan layanan faskes menjadi lebih luas. Untuk bisa mewujudkan berbagai kenyamanan ini, Anda bisa menggunakan modul RME (Rekam Medis Elektronik) dari Periksa.id. Hubungi kami sekarang juga untuk mendapatkannya!

Kenapa Semua Faskes Wajib Menggunakan Rekam Medis Elektronik?

  • May 21, 2024
  • digitalmarketing
Perluasan implementasi RME (Rekam Medis Elektronik) bukan hanya menjadi tujuan dari penyedia layanan. Pemerintah juga secara aktif terus mendorong fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia untuk menerapkan sistem rekam medis elektronik ini. Kemudahan, efisiensi serta akurasi tinggi yang dimiliki RME adalah kunci peningkatan pelayanan kesehatan di negara ini. Lewat Permenkes No. 21 Tahun 2020 mengenai Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 tentang rekam medis disampaikan bahwa: Lewat Permenkes, pemerintah berharap agar faskes yang menerapkan RME bisa terintegrasi 100% sehingga layanan kepada pasien semakin optimal. Mengapa Faskes Wajib Mengimplementasikan Rekam Medis Elektronik? Pandemi yang melanda beberapa tahun ke belakang memberikan guncangan yang cukup keras bagi industri kesehatan kita. Banyak rumah sakit dan klinik yang kewalahan dan tidak sedikit pasien yang gagal mendapatkan penanganan yang seharusnya. Sistem RME diharapkan akan memberikan jalan baru bagi peningkatan kualitas layanan faskes.  Mengapa implementasi RME perlu dilakukan oleh faskes di seluruh Indonesia ? Memberikan Pandangan yang Komprehensif Terkait Pasien Penyedia layanan kesehatan harus berusaha untuk memiliki catatan dinamis yang berpusat pada pasien. Dengan begitu pelacakan berkelanjutan perawatan selama masa hidup orang tersebut baik dalam kondisi sakit atau sehat bisa diketahui. Memiliki catatan tunggal yang berkelanjutan agar memberikan pandangan holistik kesehatan secara keseluruhan untuk diagnosis yang lebih baik dan perawatan seumur hidup. Koordinasi yang Lebih Baik Antar Penyedia Layanan Kesehatan Dengan catatan digital dokter akan lebih mudah mengoordinasikan dan melacak perawatan pasien di seluruh tempat praktik dan fasilitas kesehatan. Periksa.id misalnya, menawarkan layanan satu atap untuk berbagai kebutuhan rekam medis termasuk integrasi dengan berbagai aplikasi pendukung lain seperti LIS (Laboratory Information System), BPJS dan Antrean Online. Ingin mengimplementasikan RME dalam faskes Anda dan meningkatkan pelayanan? Hubungi Periksa.id sekarang juga!
Scroll to Top